Asalusul Baturraden berkenaan dengan legenda atau cerita rakyat yang cukup populer di kalangan masyarakat. Legenda tersebut berisikan kisah cinta beda kasta yang terhalang restu orang tua. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, asal usul Baturraden ini bermula dari kisah cinta antara Suta dan seorang putri raja.

Dieng - Memiliki air yang dapat berubah ubah warnanya di kala siang hari, membuat Telaga Warna menjadi hal menarik untuk dibahas. Bagaimana sih asal mula Telaga Warna?Objek wisata yang berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah ini berada di ketinggian 2000 Mdpl dan dikelilingi oleh bukit tinggi yang menambah pesona dari Telaga Warna yang memang sudah warna pantulan air yang cukup banyak, mulai dari kuning, biru, hijau atau terkadang seperti pelangi. Telaga Warna juga memiliki banyak legenda tentang asal mulanya, mulai dari pakaian putri dan ratu yang terbang ke telaga, cincin bangsawan, hingga kalung putri raja. Beberapa masyarakat percaya bahwa asal-usul Telaga Warna berasal dari seorang putri dan ratu yang suatu hari memutuskan untuk mandi di sebuah Warna Dieng Foto Aldi Sanjaya Putra/d'TravelerSaat sudah menanggalkan dan menggantung pakaiannya di sebuah pohon, tiba tiba datang angin kencang yang menerbangkan pakaian sang putri dan ratu ke warna air telaga menjadi sesuai dengan warna pakaian yang dikenakan sang ratu dan itu terdapat legenda yang mengatakan bahwa warna air yang berubah ubah di telaga warna disebabkan dari sebuah cincin bangsawan yang jatuh ke dalam telaga. Karena cincin yang jatuh dianggap sangat 'sakti' maka itu membuat warna air telaga dapat berubah juga sering memantaskan drama Telaga Warna yang berkisah tentang Putri Gilang Rukmini yang diberikan hadiah kalung untuk ulang tahunnya yang ke-17 namun sang putri malah tidak suka dan membuang hal tersebut, membuat permaisuri dan rakyat menangis melihat tingkal laku putrinya, bersamaan dengan itu tiba tiba muncul mata air yang tiada henti hingga menenggelamkan kerajaan hingga menjadi Telaga Warna karena pantulan dari permata kalung sang secara ilmiah pergantian warna air dari Telaga Warna disebabkan karena kandungan sulfur yang terdapat di telaga ini cukup tinggi. Sehingga saat matahari menyinari permukaan telaga maka pantulan warna airnya akan nampak berwarna warni. Simak Video "Terjebak di Tengah Jalur, Rintangan Saat Naik Gondola di Dieng" [GambasVideo 20detik] pin/ddn
CeritaAsal Mula Telaga warna. Udin dan keluarga sedang berlibur di daerah asal yaitu tepatnya berada di Provinsi Jawa Barat. Nah di lingkungan tempat tinggal udin terdapat tempat wisata yaitu Telaga Warna. Dimana tempat wisata Telaga Warna ini terletak di Kawasan Puncak Bogor. Saat Udin berwisata disana, ayah Udin menceritakan Asal Mula Telaga Cerita asal usul Telaga Warna. Cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat ini menceritakan terbentuknya sebuah danau Telaga Warna. Dalam bahasa sunda Telaga atau Talaga artinya danau, saat ini berlokasi di daerah Puncak, Kota Bogor. Ini bukan salah satunya dongeng rakyat yang ada, masih banyak lagi dongeng-dongeng yang menarik. Silahkan baca dongeng rakyat nusantara lainnya di sini Berikut ini adalah isi dari contoh dongeng Telaga warna lengkap dengan unsur Intrinsiknya, cocok untuk kamu yang sedang mencari referensi membuat naskah drama Cerita Asal Usul Telaga WarnaKesimpulan Dongeng Telaga WarnaUnsur Intrinsik Danau Telaga WarnaAmanat atau Pesan Moral CeritaVideo dongeng cerita asal usul Telaga Warna Cerita Asal Usul Telaga Warna Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di daerah Jawa Barat yang dipimpin oleh seorang Prabu, bernama Prabu Suwartalaya, Dia adalah Raja yang baik dan bijaksana. Negeri itu sangat makmur dan tenteram, tidak ada satupun rakyat yang kelaparan. Semua kebahagiaan itu belum lengkap, karena sang Prabu belum memiliki anak, penasehat perabu menyarankan agar mereka mengangkat anak, namun Prabu dan Ratu Purbamanah tidak setuju, bagi mereka anak kandung tetaplah lebih baik. Ratu Purbamanah sering murung bahkan sampai menangis, tentunya itu membuat Prabu terbawa perasaanya dan ikut sedih. Akhirnya Prabu pergi ke hutan untuk bertapa di Gua, berdoa untuk dikaruniai seorang anak. Beberapa bulan kemudian, sang Ratu pun hamil, berita kehamilannya dirayakan oleh semua penduduk, mereka membanjiri istana dengan berbagai hadiah. Baca juga Legenda Danau Toba Tidak terasa 9 bulan telah berlalu, sang Ratu melahirkan seorang Putri cantik yang selama ini meraka dambakan. Putri itu diberinama Gilang Rukmini. Tahun berganti tahun, sang putri menjadi gadis yang sangat cantik jelita. Prabu dan Ratu memberikan apa yang dia inginkan, namun sayang itu menjadikan dia anak manja dan susah diatur. Semua keinginannya harus dikabulkan, tanpa terkecuali. Menginjak usia remaja, sang Putri menjadi anak paling cantik di Kerajaan itu. Dalam beberapa hari ke depan, Putri akan berusia 17 tahun, seluruh negeri ikut bersiap-siap untuk merayakannya. Sang Prabu membawa beberapa batu permata dan emas ke ahli perhiasan, untuk dibuatkan kalung yang indah. Hari ulang tahun pun tiba, penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana, semua orang menyambut dengan gembira kedatangan Raja Prabu Suwartalaya dan Ratu Purbamanah. Sambutan semakin terdengar meriah, ketika Putri yang cantik jelita muncul di hadapan semua orang. Sang Prabu yang melihat kedatangan anaknya, bergegas bangkit dari kursinya, untuk menyerahkan kalung yang sangat indah, “Putriku tercinta, kalung ini pemberian semua rakyat dari penjuru negeri, mereka sangat mencintaimu, pakai lah kalung ini Nak” Putri menerima kalung itu, kemudian mengamatinya sekilas, dengan kasar sang Putri melemparkannya, “Aku tidak mau memakainya, kalung ini jelek.” Sang prabu dan semua rakyat sangat terpukul. Tiba-tiba sang Ratu menangis tersedu-sedu, hatinya sangat terluka. Melihat Ratu menangis, seluruh warga ikut menangis, kesedihan yang mendalam membangkitkan murka Tuhan. Saat kesedihan melanda, tiba-tiba muncullah semburan dari tempat kalung itu dilemparkan, sampai akhirnya membanjiri daerah itu, sampai akhirnya membentuk sebuah danau yang indah. Warna-warna indah yang timbul dari danau dipercaya berasal dari kalung itu. Sekarang danaunya masih ada dan disebut danau Telaga Warna. Baca juga Malin kundang anak durhaka Kesimpulan Dongeng Telaga Warna Ini adalah kesimpulannya Seorang Raja bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Purbamanah, berharap dan berdoa mendapatkan seorang anak, namun setelah mereka memilikinya, anak itu tumbuh jadi anak yang manja, mudah marah, dan kurang ajar terhadap orang tuanya. Putri Gilang Rukmini adalah namanya, perbuatan yang paling melukai hati Raja, Ratu, dan Rakyatnya adalah ketika dia melemparkan hadiah ulang tahun yang sudah dipersiapkan sejak lama. Tindakan itu juga yang membuat murka Tuhan, sehingga mengeluarkan air di sekitar kalung hadiah itu, sampai akhirnya menjadi sebuah telaga. Unsur Intrinsik Danau Telaga Warna Berikut ini adalah unsur intrinsik dongeng cerita rakyat danau Telaga Warna Tema Tentang kemanusiaan Alur Pada dongeng rakyat ini menggunakan alur maju Tokoh dan watak Raja Prabu Suwartalaya penyayang, bijaksana, baik hati Ratu Purbamanah penyayang, penyabar Putri Gilang Rukmini Manja, pemarah, kurang ajar Setting Latar Latar tempat Istana, Gua Latar suasana Sedih, senang, mengejutkan Amanat atau Pesan Moral Cerita Pemberian yang tulus dari seseorang sebaiknya kita terima dengan baik, meski mungkin tidak seperti yang kita inginkan. Menghormati pemberian orang lain adalah salah satu contoh hidup rukun, baca manfaat hidup rukun. Video dongeng cerita asal usul Telaga Warna Berikut ini adalah video dongeng cerita rakyat nusantara singkat Teman, itu saja yang dapat aku tuliskan tentang ciri-ciri yang sesuai dengan cerita asal usul Telaga Warna, semoga bermanfaat. Tolong koreksi ya, soalnya ini adalah tugas sekolah yang aku buat. AsalMula Telaga Warna. Cerpen Karangan: Maya Salsabila S. Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Dongeng (Cerita Rakyat) Lolos moderasi pada: 22 November 2017. Dahulu kala, hiduplah seorang raja dan permaisuri yang belum dikaruniai anak. Padahal, mereka sudah menunggu selama bertahun-tahun. Akhirnya, sang raja memutuskan untuk bertapa di dalam hutan.
Mama tentu sudah tak asing dengan Telaga Warna, bukan? Telaga Warna merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di Kabupaten Sukabumi, provinsi Jawa Barat. Telaga Warna dikenal dengan keunikannya yang khas, yaitu dapat berubahnya warna permukaan air telaga dan kawasan sekitarnya yang masih asri serta populer dikalangan wisatawan, masih banyak yang belum tahu bagaimana cerita asal-usul dari Telaga Warna. Jika Mama ingin menceritakan dongeng nusantara dan menambah wawasan anak, yuk bacakan dongeng Telaga Warnayang telah siapkan di bawah ini!1. Pada zaman dahulu kala, hiduplah raja dan ratu yang menginginkan seorang KitaPada zaman dahulu kala di wilayah Sukabumi, terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kutatanggeuhan ini dipimpin oleh Raja Suwartalaya dan Permaisurinya, Ratu Purbamanah. Dipimpin oleh raja yang adil dan bijaksana, serta hamparan tanahnya nan subur, membuat rakyat Kutatanggeuhan hidupnya makmur. Sayangnya semua kemakmuran dan ketentraman itu masih belum Suwartalaya dan Ratu Purbamanah belum dikaruniai anak. Setiap hari tanpa berputus asa Raja Suwartalaya dan Ratu Purbamanah berdoa kepada Tuhan agar segera diberi agar keinginannya segera terkabul Raja Suwartalaya pun pergi ke hutan dan bertapa selama beberapa bulan kemudian kabar gembira akhirnya datang juga. Setelah tidak berputus asa berdoa kepada Tuhan, Ratu Purbamanah pun gembira tersebut diumumkan ke seluruh penjuru negeri. Rakyat yang turut bergembira, datang ke istana sambil membawa Putri Gilang Rukmini tumbuh menjadi gadis dewasa, ia sangat dimanjakan oleh kedua KitaSetelah menunggu selama sembilan bulan lamanya, akhirnya Ratu Purbamanah melahirkan seorang bayi perempuan yang menawan. Raja Suwartalaya memberi nama bayi tersebut Gilang yang mendengar kelahiran sang Ratu, kembali datang ke istana membawa hadiah. Mereka sangat bergembira atas kelahiran Putri Raja, sehingga membawa hadiah yang lebih satu-satunya di Kerajaan Kutatanggeuhan ini tumbuh menjadi gadis dewasa yang menawan. Raja Suwartalaya dan Ratu Purbamanah sangat menyayanginya, bahkan apa saja yang diminta oleh Putri Gilang Rukmini, pasti rasa sayang berlebihan membuat Raja dan Ratu Kutatanggeuhan sangat memanjakan Gilang Raja itu pasti akan marah-marah jika keinginannya tidak dipenuhi. Bahkan Gilang Rukmini tak segan berbicara kasar. Namun baik Raja dan Ratu, maupun rakyatnya tetap menyayangi Gilang Picks3. Menjelang hari ulang tahunnya yang ke-17, Gilang Rukmini meminta hadiah yang KitaMenjelang hari ulang tahunnya yang ke-17, Gilang Rukmini meminta hadiah kepada sang Papa."Papa, untuk ulang tahunku nanti, aku meminta hadiah yang istimewa!" ucap Gilang Rukmini."Apa ada yang kau minta wahai putriku?" tanya Raja Suwartalaya."Aku meminta setiap helai rambutku ini dipasangi dengan butiran berlian!" jawabnya."Permintaanmu kali ini sangat berlebihan. Janganlah berlebih-lebihan dalam menggunakan perhiasan." kata Ratu Purbamanah mengingatkan."Benar putriku. Bukankah perhiasanmu sudah banyak? Bahkan bajumu pun hampir semuanya dihiasi dengan berlian. Lebih baik perhiasan yang ada, kita gunakan untuk kepentingan rakyat Kutatanggeuhan." kata Raja yang juga memberikan nasihat pada Gilang Rukmini sangat marah karena permintaannya yang tidak KitaMendengar permintaannya ditolak, Gilang Rukmini sangat kemudian mengambil semua perhiasannya dan melemparkannya kearah kedua orangtuanya. Raja Suwartalaya dan Ratu Purbamanah sangat sedih melihat perilaku dengan perasaan sedih, Raja Suwartalaya masih berusaha memberikan hadiah yang indah untuk putri semata kemudian menemui Kamasan Istana. Kemasan sendiri merupakan istilah dalam bahasa Sunda untuk ahli pembuat emas."Kamasan tolong buatkan kalung yang indah untuk hadiah ulang tahun putriku." kata Raja Suwartalaya."Baik yang mulia, perintah paduka siap hamba laksanakan." kata ahli emas Orangtua dan seluruh rakyat Kutatanggeuhan, merayakan ulang tahun Putri Gilang Rukmini di KitaHari ulang tahun Putri Gilang Rukmini pun tiba. Rakyat Kutatanggeuhan bersama Raja dan Ratu berkumpul di bailairung istana, untuk merayakan ulang tahun sang Putri. Mereka semua bersabar, menunggu kedatangan Putri Gilang Rukmini. Setelah Putri Gilang Rukmini datang, Raja Suwartalaya segera menyambutnya. Pakaian yang dikenakan sang Putri sangat gemerlap dengan perhiasan intan berlian."Putriku, akhirnya kamu tumbuh menjadi gadis dewasa. Bukan hanya orangtuamu yang menyayangimu, namun seluruh rakyat Kutatanggeuhan juga sangat menyayangimu." ucap sang wujud rasa sayang rakyat Kutatanggeuhan, mereka memberikan hadiah kalung emas berlian ini untuk Putri Gilang Rukmini. Namun sayangnytam Putri Gilang Rukmini menolak hadiah tersebut dengan kasar."Kalung emas ini jelek sekali! Aku tidak sudi memakainya!" kata Putri Gilang Rukmini sambil membanting kalung emas itu ke lantai Tangisan ratu dan rakyat Kutatanggeuhan membuat seluruh kerajaan tenggelam oleh banjir air KitaKalung emas berlian itupun hancur berantakan di lantai seluruh balairung istana. Seketika suasana yang gembira, menjadi Purbamanah yang sangat tidak menduga kelakuan putrinya, menjadi sangat sedih dan langsung menangis. Bukan hanya Ratu Purbamanah yang menangis, namun seluruh rakyat Kutatanggeuhan ikut menangis sedih melihat kelakuan Sang tiada henti rakyat Kutatanggeuhan itu pun buat istana banjir oleh air mata. Istana Kutatanggeuhan pun pelan-pelan tenggelam oleh air mata rakyatnya,Bukan hanya istana, tangisan rakyat Kutatanggeuhan juga menenggelamkan seluruh kerajaan. Seluruh kerajaan Kutatanggeuhan yang tenggelam oleh banjir air mata itu menjadi asal usul sebuah tersebut sangat indah dan berwarna-warni, terutama jika hari sedang cerah. Warna indah Itu dipercaya berasal dari perhiasan putri Gilang Rukmini yang tersebar di dasar Telaga. Sejak itulah Telaga tersebut dikenal dengan nama Telaga itulah dongeng Telaga Warna. Dari kisah ini, ada pesan yang dapat Mama ajarkan pada si Kecil, yaitu hendaklah menjadi anak yang sopan pada orangtua dan menghargai setiap pemberian dari orang tidak mendapatkan hadiah yang diinginkan, dibalik setiap hadiah yang diberikan oleh orangtua atau orang lain, ada kasih sayang dan usaha keras yang harus jugaDongeng Anak Nusantara CindelarasDongeng Nusantara Lutung Kasarung dan PurbasariDongeng Anak Nusantara Legenda Batu Menangis
DramaTelaga Warna ( Drama Bahasa Jawa) Referensi drama untuk anak sekolah. Watch Now. Legenda Telaga Warna - Full Video. Kisah asal-muasal danau di daerah puncak dengan pesona alamnya yang indah. Seorang putri yang diidam-idamkan namun karena terlalu dimanja sehingga 0% found this document useful 0 votes2K views2 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views2 pagesCerita Rakyat Asal Usul Telaga WarnaJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Dahulukala di Jawa Barat, ada Raja dan Permaisuri yang belum dikarunia anak. dengan menyebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita "Asal Mula Telaga Warna". Berceritalah di depan guru dan teman-temanmu. Ceritakan dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya diri. Cerita "Asal Mula Telaga Warna" merupakan
- Jenis cerita fiksi Asal Mula Telaga Warna adalah . . . Ini penjelasannya. Pertanyaan tersebut di atas merupakan materi Tema 8 Kelas 4 SD/MI, Pembelajaran 2 Subtema 1, halaman 18. Subtema 1 berjudul Lingkungan Tempat Tinggalku, bagian dari Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Berikut kunci jawaban Tema 8 Kelas 4 halaman 18 Bacalah kembali cerita "Asal Mula Telaga Warna" dan "Kasuari dan Dara Makota". Kemudian, identifikasilah jenis cerita fiksi tersebut. – Jenis cerita fiksi Asal Mula Telaga Warna adalah Legenda – Penjelasan Asal Mula Telaga Warna tersebut mengisahkan asal mula terjadinya suatu tempat, yaitu Telaga Warna. Asal Mula Telaga Warna Dahulu kala di Jawa Barat, ada Raja dan Permaisuri yang belum dikarunia anak. Padahal, mereka sudah bertahun-tahun menunggu. Akhirnya, Raja memutuskan untuk bertapa di hutan. Di hutan Raja terus berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Raja meminta agar segera dikarunia anak. Doa Raja pun terkabul. Permaisuri melahirkan seorang bayi perempuan. Raja dan Permaisuri sangat bahagia. Seluruh rakyat juga bersuka cita menyambut kelahiran Putri Raja. Raja dan Permaisuri sangat menyayangi putrinya. Mereka juga sangat memanjakannya. Segala keinginan putrinya dituruti. Tak terasa Putri Raja telah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Hari itu dia berulang tahun ketujuh belas. Raja mengadakan pesta besarbesaran. Semua rakyat diundang ke pesta. Raja dan Permaisuri telah menyiapkan hadiah istimewa berupa kalung. Kalung terbuat dari untaian permata berwarna-warni. Saat pesta berlangsung, Raja menyerahkan kalung itu.
Ceritarakyat ini berasal dari Jawa Barat. Dalam cerita kali ini, dikisahkan tentang asal usul Telaga Warna. Disebut dengan Telaga Warna karena air dalam danau ini berbeda-beda. Jika dilihat dari atas, permukaan air danau terlihat sangat cantik. Konon ceritanya, warna air danau itu berasal dari warna-warna permata milik seorang Putri Raja

Laporan Wartawan Naufal Fauzy CISARUA - ‎Jika anda sedang berwisata ke Puncak Bogor, tidak salahnya Anda mampir ke objek wisata Telaga Warna. Objek wisata alam yang terletak di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor ini menawarkan kesejukan dan keindahan alam. Mitos air danau yang dapat berubah warna pun menjadi daya tarik tersendiri objek wisata tersebut. Meski menjadi wisata yang terbilang populer di Kawasan Puncak, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana asal usul terbentuknya danau tersebut. Seperti halnya Koordinator Lapangan Lintas Daya Kreasi LDK Pemegang pengusahaan, Fredy Sulaiman. Dirinya mengaku tidak begitu tahu secara pasti asal muasal Telaga Warna walaupun dirinya asli warga Bogor. Baca Telaga Warna Puncak Bogor, Danau Berwarna Hijau Ini Tempat Favorit Pasangan Kekasih "Soal masalah sejarah, saya juga kurang begitu tahu sih, tapi kalau melihat tulisan-tulisan dari pihak pengelola wisata, dulu kenapa jadi Telaga Warna, seperti itu," ujar Freddy Sulaiman, Koordinator Lapangan Lintas Daya Kreasi LDK perusahaan pengelola obyek wisata Telaga Warna kepada Sementara itu, berdasarkan informasi sejarah yang tertulis di lokasi wisata tersebut, konon di kawasan Puncak‎, dulu terdapat kerajaan yang bernama Kutatanggeuhan yang dipimpin oleh Prabu Sawarna Jaya. Diceritakan, pada suatu saat, putri raja yang bernama Gilang Rukmini menginginkan rambutnya untuk dihias emas permata. Namun, Gilang Rukmini marah karena tidak puas dengan‎ perhiasan yang diberikan sang raja, kemudian sang putri itu melempar semua perhiasannya. Di saat yang bersamaan, bumi berguncang dan dari permukaan tanah muncul mata air‎ hingga membentuk danau yang akhirnya menenggelamkan Kerajaan Kutatanggeuhan beserta isinya. Kemudian dari dasar danau tersebut memancarkan cahaya warna-warni.

Warnaitu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan, warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar telaga. Comments comments Tags: anak nakal, asal usul, cerita anak, danau telaga, Jawa Barat, kerajaan, legenda
- Inilah unsur ekstrinsik legenda telaga warna, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan unsur ekstrinsik legenda telaga warna serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang unsur ekstrinsik legenda telaga warna berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…tinggi, menambah keindahan panorama alam yang sudah ada di sekitar Telaga Warna. Pengunjung akan merasa sangat betah jika berkunjung ke Telaga Warna ini. Pemadangan Danau Telaga Warna di Cisarua, Bogor……di langit. Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, keterangan berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum 1….…Putih, Selatan berwarna Merah, Barat berwarna Kuning, Utara berwarna Hitam. Dari 4 warna itu kemudian diperbanyak menjadi 8 warna dan 8 arah mata angin dan yang di tengah Manca Warna… – Geguritan dalam bahasa Jawa beserta unsur instrinsiknya memang menarik dipelajari. Sebagai negara dengan kekayaan budaya yang begitu besar, Indonesia memang menyisakan banyak sekali unsur-unsur budaya yang bagus diketahui,……sehingga membentuk telaga. Dahulu para peziarah melakukan ritual dengan mancelupkan badan ke dalam telaga, bila seluruh tubuhnya berhasil masuk ke dalam telaga maka, keinginannya akan terkabul. Memang agak susah berhubung……disertai dengan legenda dan mitos-mitos tertentu yang menghiasinya. Meski tidak sepenuhnya bisa diakui kebenarannya, legenda dan mitos seputar keajaiban dunia tersebut sebenarnya menyimpan pesan dan makna sejarah untuk manusia saat……hijau cincau sampai 3 jenis, merah, putih bening, putih susu, warna teh, keunguan, coklat, warna kembang ada 2 sampai 9 warna, hijau muda seperti warna permen relaxa. Dari semua jenis……batu bacan. Pada masa itu, jenis batu bacan yang digemari masyarakat adalah warna hati hiu, kembang super dan warna biru. Batu Bacan Kenapa dikatakan batu bacan warna kembang super, karena……Pulau Jawa. Legenda Gunung Semeru Legenda Gunung Semeru, dalam kitab Tantu Pagelaran berbahasa Jawa Tengah, dalam bentuk prosa menceritakan bagaimana kisah para dewa memenggal puncak Gunung Mahameru dari tanah Bharatawarsa…Demikianlah beberapa ulasan tentang unsur ekstrinsik legenda telaga warna. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYApolo artinya dalam bahasa Jawa, kuku perkutut, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin
j7TVi.
  • o56yubmzvv.pages.dev/141
  • o56yubmzvv.pages.dev/254
  • o56yubmzvv.pages.dev/285
  • o56yubmzvv.pages.dev/262
  • o56yubmzvv.pages.dev/269
  • o56yubmzvv.pages.dev/290
  • o56yubmzvv.pages.dev/24
  • o56yubmzvv.pages.dev/177
  • o56yubmzvv.pages.dev/321
  • asal usul telaga warna dalam bahasa jawa