1 Contoh Teks Ceramah Tentang Pendidikan; 2. Contoh Teks Ceramah Tentang Islam; 3. Contoh Teks Ceramah Tentang Moral; 4. Contoh Teks Ceramah Tentang Karakter
- Ceramah adalah pidato di hadapan khalayak dengan membahas suatu hal. Berikut contoh teks ceramah singkat tentang pendidikan Ketika peringatan Hari Guru, Hari Pendidikan Nasional, atau Hari Anak, kita sering mendengar ceramah tentang menyampaikan ceramah atau pidato, kita perlu menata cara bicara agar pendengar dapat mencernanya dengan baik. Dalam Pintar Pidato Kiat Menjadi Orator Hebat 2020 karya Arif Yosodipuro, agar pidato kita bisa diterima dengan baik oleh audiens, ucapan atau kalimat hendaknya disusun dengan baik dan rapi sesuai kaidah bahasa yang berlaku. Baca juga Contoh Teks Ceramah Singkat Contoh 1 Selamat pagi guru-guru dan seluruh pelajar. Sungguh kesempatan yang berbahagia kita bisa sama-sama memperingati Hari Guru di tahun 2020 momen Hari Guru ini, mari kita ingat kembali Ki Hadjar Dewantara, tokoh yang berpengaruh dalam dunia pendidikan di Indonesia. Beliau pernah mengatakan, pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir. Saya setuju dengan apa yang disampaikan Ki Hadjar Dewantara. Indonesia begitu beragam. Mulai dari adat, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat, semua berbeda-beda di tiap wilayah. Kita tidak bisa memaksakan standar pendidikan ibu kota ke daerah-daerah. Saya yakin setiap daerah punya potensi masing-masing. Setiap guru dan pelajar di daerah tidak bisa dipaksakan dengan sistem yang tidak berpihak pada kebahagiaan batin atau keselamatan hidup mereka. Harus ada kompromi dalam menjalankan proses belajar mengajar. Karena pelajar bersekolah bukan untuk menjadi robot atau menjadi calon-calon buruh. Maka baiknya kita tinggalkan istilah terbelakang, terasing, atau tertinggal. Sebaliknya, mari kenali potensi tiap daerah. Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga pendidikan di Indonesia semakin berkembang dan sesuai dengan yang dicita-citakan Ki Hadjar Dewantara. Terima kasih dan selamat pagi. Baca juga Struktur Teks Ceramah dan Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah
Pendidikanmerupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Namun arti dan makna dari pendidikan jangan diambil sebelah mata saja, karena pada zaman sekarang ini pendidikan seolah-olah berorientasi pada pangkat dan kedudukan serta derajat saja. Bukan nilai esensi dari keilmuan dan penerapan hasil dari pendidikan. Dalil Tentang Pendidikan Ayat dan Hadits Pendidikan Lengkap – Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang bersifat positif. Dalam Islam telah dianjurkan bahkan diwajibkan bagi Umat Islam untuk belajar atau menuntut ilmu. Akhlakul karimah diperoleh melalui pendidikan, tauhid ditanamkan dalam jiwa melalui pendidikan, pengetahuan diperoleh melalui pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan dalam Islam agar umat Islam terbebas dari kebodohan. Banyak dalil-dalil yang berkaitan tentang pendidikan baik dalam Al-Qur’an maupun hadits. Dalam kesempatan ini, catatanmoeslimah akan meringkas tentang dalil pendidikan berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Disini akan dibahas dalil yang berkaitan dengan pendidikan, 8 ayat al-Qur’an dan 9 haditsnya. Ayat Tentang Pendidikan Banyak sekali kita jumpai ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kepada kita agar berilmu dan berpendidikan. Diantara ayat-ayat yang berkaitan dengan pendidikan diantaranya sebagai berikut Surat Al-Mujadalah ayat 11 يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ Artinya “Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan“. Surat al-Alaq ayat 1-5 5 اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ 1 خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ 2 اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ 3 الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ 4 عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ Artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang Menciptakan. Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan-mulah Yang Maha Mulia. Yang Mengajar manusia dengan pena. Dia Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya“. Surat Shod ayat 29 كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ Artinya “Kitab Al-Qur’an yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayat-Nya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran“. Surat al-Kahf ayat 66 قَالَ لَهُ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰ أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا Musa berkata kepada Khidhr “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?“. Surat Thoha ayat 114 وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا Artinya “Dan katakanlah olehmu muhammad, “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan“. Surat As-Shaffat Ayat 102 فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ Artinya “Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar“. Surat At-Taubah ayat 122 وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ Artinya “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya“. Surah al-Baqarah ayat 31 وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ Artinya “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama benda-benda seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!“. Hadits Tentang Pendidikan Beberapa hadits yang berkaitan dengan ilmu atau pendidikan telah diposting pada tulisan sebelumnya. Berikut ini ada beberapa tambahan dalil berupa hadits tentang pendidikan. Dari Ali ra. ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ قِرَأَةُ الْقُرْأَنِ فَإِنَّ حَمْلَةَ الْقُرْأَنُ فِيْ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا ظِلٌّ ظِلَّهُ مَعَ اَنْبِيَائِهِ وَاَصْفِيَائِهِ Artinya “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya”. HR. Ad-Dailami مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ عَلِمَهُ ثُمَّ كَتَمَهُ أُلْجِمَ يَوْمَ الْقِياَمَةِ بِلِجَامٍ مِنَ النَّارِ Artinya “Barang siapa ditanya tentang suatu ilmu yang ia ketahui kemudian ia menyembunyikannya tanpa menjawabnya, maka kelak ia dikendalikan di hari kiamat dengan kendali yang terbuat dari api neraka.” HR .Abu Daud dan Tirmidzi كُنْ عَالِمًا اَوْ مُتَعَلِّمًا اَوْ مُسْتَمِعًا اَوْ مُحِبًا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتُهْلِكَ Artinya “Jadilah engkau orang yang berilmu pandai atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka.” HR Baehaqi لَا يَتْبَغِ لِلْجَاهِلِ اَنْ يَسْكُنَ عَلَى جَهْلِهِ وَلَا لِلْعَالِمِ اَنْ يَسْكُنَ عَلَى عِلْمِهِ Artinya “Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu mendiamkan kebodohannya dan tidak pantas pula orang yang berilmu mendiamkan ilmunya.” HR. Ath-Thabrani Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ وَ اِنَّمَا الْعِلْمُ بِاالتَّعَلُّمِ Artinya “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka dia akan difahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu dengan belajar“. HR. Bukhori تَعَلَّمُوْا مِنَ الْعِلْمِ مَا شِئْتُمْ فَوَاللهِ لَا تُؤْتِ جَزَاءً بِجَمْعِ الْعِلْمِ حَتَّى تَعَمَّلُوْا Artinya “Belajarlah kalian semua atas ilmu yang kalian inginkan, maka demi Allah tidak akan diberikan pahala kalian sebab mengumpulkan ilmu sehingga kamu mengamalkannya“. HR. Abu Hasan تَعَلَّمُ الْعِلْمَ وَتَعَلَّمُوْا لِلْعِلْمِ السَّكِيْنَةِ وَالْوَقَارِ وَتَوَضَّئُوْا لِمَنْ تَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُ Artinya “Pelajarilah olehmu ilmu pengetahuan dan pelajarilah pengetahuan itu dengan tenang dan sopan, rendah hatilah kami kepada orang yang belajar kepadanya“. HR. Abu Nu’aim مُرُوْا اَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُم اَبْنَاءُ سِنِيْنَ وَاضْرِبُهُمْ اَبْنَاءَ عَشَرَ وَ فَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِيْ الْمَضَاجِعِ Artinya “Suruhlah anakmu melakukan sholat ketika berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka karena mereka meninggalkan sholat ketika berumur sepuluh tahun. Dan pisahlah mereka anak laki-laki dan perempuan dari tempat tidur“. Abu Dawud كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَنِهِ اَوْ يُمَجِّسَنِهِ Artinya “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, ayah dan ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” HR. Bukhori dan Muslim Dalil tersebut hanya sebagian dari sekumpulan ayat dan hadits tentang pendidikan. Karena pendidikan mencakup banyak hal, seperti pendidikan dalam beribadah, berpakaian, bertamu, adab berbicara, bergaul dan lain sebagainya. Semoga tulisan mengenai Dalil Tentang Pendidikan Ayat dan Hadits Pendidikan Lengkap ini dapat membantu sahabat semua dalam mencari pengetahuan, referensi atau keperluannya. Jangan lupa baca juga beberapa artikel berikut yang masih berkaitan dengan pendidikan.
BahayaPenyalahgunaan Narkoba dikalangan Pelajar. Demikian contoh pidato bahasa Inggris tentang Islam dan terorisme. Dengan memuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena pada kesempatan hari ini kita masih ditaqdirkan oleh Allah bisa berkumpul muka di masjid yang mulai ini tanpa ada halangan suatu apapun.
Contoh naskah ceramah singkat tentang pendidikan untuk dipresentasikan di depan kelas Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang terhormat bapak kepala sekolah ………. Bapak ibu guru beserta stafnya Tak ketinggalan teman-teman semua yang saya banggakan baca juga ceramah singkat tentang hari kiamat Yang pertama kita awali dengan ucapan syukur alhamdulillah pada allah, yang telah memberikan kita nikmat islam dan nikmat sehat ini sehingga kita semua bisa berkumpul semua disini dalam rangka acara ……………, semoga kita semua di ridhoi allah swt. Yang kedua shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa ajaran islam ini dari jaman kegelapan sampai ke jaman yang bercahaya ini. Semoga kita semua bisa mendapatkan syafaat nanti di akhirat amin yarabbal alaminnn. Hadirin yang saya hormati. Saya selaku wakli dari seluruh siswa sekolah …………….., untuk memberikan penyampaian sambutan atau pidato. Nah dalam hal ini saya akan menyampaikan pidato dengan tema “ Pentingnya Pendidikan “ Pendidikan merupakan suatu prosed di mana interaksi antara murid dan guru pengajar sedang berlangsung, baik di sekolahan maupaun di tempat lain. Yang menyebabkan murid dapat mengetahui suatu hal atau suatu materi yang di ajarkan oleh guru atau sang pengajar. Di indonesia pendidikan sangatlah di pentingkan, karena WAJAR selama 12 tahun, hal ini jika di lihat kenyataan kita semua di wajibkan belajar hanya sampai lulusan SMK atau SMA. Namun jaman sekarang atau istilah lainnya yaitu jaman now, banyak anak-anak yang keluar dari sistem pendidikan di sekolah. banyak orang yang kurang memperhatikan pendidikan, mereka memilih untuk tidak sekolah dan memilih untuk menjadi anak jalanan, mereka belum terfikir untuk masa depan. Hanya kesenangan yang masih di cari. Menjadi seorang murid haruslah giat dalam melakuakn kegiatan belajar baik di sekolah maupun di tempat les atau tempat belajar yang lain. Karena tugas seorang murid yaitu belajar, agar dapat memahami teori yang di berikan oleh guru pembimbing, namun sekarang banyak pula murid dan siswa yang berani dengan guru mereka sendiri. Demikian ceramah singkat yang bisa saya sampaikan. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Berdasarkanobservasi awal di SMAN 8 Cirebon Kondisi pendidikan saat ini, menunjukan bahwa prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS Ekonomi masih relatif rendah dan kurangnya minat siswa dalam belajar.Hal ini berdasarkan Informasi dari salah satu guru bidang studi IPS Ekonomi. dalam proses pembelajaran dilembaga- lembaga pendidikan khususnya di SMAN 8 Cirebon, guru telah melaksanakan berbagai
– Ulasan dibawah ini akan menyuguhkan contoh kultum dengan temaacara mendidik Anak. Kultum ini cocok sebagai bahan nasihat untuk orang tua yang sedang dalam proses mendidik Anaknya. Melalui kultum yang bermakna dan menyentuh hati berikut ini, semoga akn tersebar luas dakwah tentang cara mendidik Anak. Sehingga, masa depan anak dan orang tua pun menjadi tertata karena pondasi mendidiknya sudah diajarkan. Berikut adalah teks kultumnya. Assalamu’alaikum Wr Wb. Alhamdulillahilladzi Kholaqol Insana min Thin, Wakholaqol Insanamin Sulalaim Mimma im Maa’inn. Allahumma shallli Alaa Sayyidina Muhammad Wa’alaa Alihii Sayyidina Muhammad. Amma Ba’du. Baca Juga Surah Nuh Ayat 1-28 Arab Latin dan Artinya, Tentang Ajakan dan Pengaduan serta Doa Nabi Nuh Terhadap Kaumnya Hadirin kaum muslimin Rahimakumullah. Perhatian lainnya yang Islam tunjukkan terkait dengan pendidikan anak yaitu Rasulullah menganjurkan agar orang tua memberi nama yang baik terhadap anak-anaknya. Suatu nama akan turut memberi pengaruh terhadap anak. Sehingga banyak riwayat yang menjelaskan Rasulullah merubah beberapa nama yang tidak sesuai dengan Islam. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk mendidik anak-anaknya sebaik mungkin. Seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau mencontohkan cara mendidik anak laki-laki dengan rasa sayang dan penuh kesabaran. Tidak membentak, tetapi tegas dalam urusan agama. Nabi Muhammad SAW merupakan suri teladan terbaik yang tidak hanya mengajarkan kita bagaimana cara beribadah dengan benar, namun beliau juga mengajarkan bagaimana mengatur suatu keluarga hingga negara. Hadirin kaum muslimin Rahimakumullah Adapun cara yang di anjurkan agama kita dalam mendidik anak adalah TINTAPUTIH – Ustadz Adi Hidayat UAH dalam ceramahnya menyebutkan bahwa sesungguhnya seorang anak terlahir dalam keadaan suci fitrah. Setelah tumbuh, maka anak bisa belajar untuk memilih agama, berbuat baik atau mungkin justru sebaliknya. Menurut sang ustadz, bahwa peran orang tua dalam mendidik anak itu sangat penting, dan juga tak lepas dari pengaruh lingkungan. Oleh karena itu mendidik anak sangat penting, terlebih saat memasuki usia dini, maka orang tua harus selalu perhatian kepada mereka. Ceramah Ustadz Adi Hidayat Mengenai Seorang Anak dan Tips Mendidiknya Allah SWT telah memberi amanah bagi pasangan suami istri berupa kehadirannya seorang anak sebagai titipan-Nya kepada hamba-Nya. Kewajiban bagi orang tua adalah mendidik anak sebaik mungkin supaya dapat menjadi manfaat untuk semua orang. Meski demikian tanggung jawab orang tua untuk mendidik seorang anak juga bukan merupakan perkara yang sangat mudah. Memang setiap orangtua selalu mengharap agar bisa mendidik anak dengan baik agar kelak dewasa nanti bisa menjadi orang yang berguna. Baca Juga Dituduh Teroris di Gedung Wakil Rakyat’ Fadli Zon Konsultasi dengan Lawyer Selain itu orang tua juga harus bisa berusaha lebih maksimal lagi untuk mendidik anak dengan benar dan bagaimana cara memahaminya. Mendidik anak memang diberikan dalam beberapa tahapan pendidikan, tapi semua lebih mengarah saat masuk ke dunianya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ustadz Adi Hidayat. Dari kanal Youtube Adi Hidayat Official yang telah diunggah sejak tahun 2020 lalu menjelaskan tentang mendidik anak supaya cerdas. Ceramah Ustadz Abdul Somad Cara Mendidik Anak Zaman Now – Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih, tantangan mendidik anak juga semakin berat. Tampak sekali perbedaan mendidik anak di era 1980-an dengan zaman now. Namun, meski begitu, Islam tidak pernah kehabisan cara untuk mendidik anak agar tetap survive di mana pun dan dalam kondisi apa pun. Dalam berbagai kesempatan ceramah, dai sejuta viewer, Ustadz Abdul Somad, sering menyampaikan bagaimana Islam memberikan tuntunan dalam mendidik anak. Salah satunya disampaikan UAS saat mengisi Tabligh Akbar Madrasah PAI di Medan pada 14 April 2018 lalu. “Zaman saya dulu, yang ditonton cuma satu, TVRI. Yang diingat cuma Unyil, Usro, Pak Ogah, Pak Raden. Zaman sekarang, anak-anak menonton Tv kabel 100 chanel,” kata UAS, dikutip dari rekaman video berdurasi menit yang dipublish Tafaqquh Video pada 24 April 2018. Menurut UAS, mendidik anak-anak yang hidup di era teknologi dan informasi yang terus berkembang, memiliki tantangan tersendiri yang jauh lebih berat dibanding era-era sebelumnya. Informasi yang masuk dan diterima anak sedemikian banyak dan mudah, sehingga perlu ketelatenan untuk menyaring mana yang cocok dengan nilai-nilai agama dan budaya dan mana yang harus ditinggalkan. Karena itu, kata UAS, untuk mendapatkan atau menjadikan anak saleh, ada beberapa hal yang harus diperhatikan 1. Dimulai dari memilih calon istri Menurut UAS, sangat dianjurkan mencari atau memilih calon pendamping yang taat beragama, berakhlak baik, dan hafal Alquran. “Insyaallah, meskipun dia anaknya nanti tidak hafal Alquran 30 Juz, paling tidak hafal dia juz 30. Kalau pun tidak hafal, paling tidak dia bisa baca Alquran. Saya belajar baca Alquran tidak ke guru mengaji, tapi ke emak saya. Setelah mengaji khatam, baru diserahkannya ke guru mengaji,” kata UAS. UAS kemudian mengisahkan peristiwa yang bersumber dari hadits. Suatu hari, kata beliau, ada seorang anak yang dianggap nakal dibawa menghadap ke Khalifah Umar bin Khattab. Namun sang anak justru bertanya kepada Umar, mengenai hak-hak anak terhadap orangtua. Lalu Umar pun menegaskan, ada beberapak hak anak terhadap orangtua, pertama carikan ibu yang salihah, kedua kasih anak makan halal, dan ketiga kasih nama yang baik-baik. • Ceramah Ustadz Abdul Somad UAS Amal yang Tidak Pernah Putus dan Penjelasan Sedekah • Ceramah Ustadz Abdul Somad Akhlak Puncak Ilmu Pengetahuan • Ceramah Ustadz Abdul Somad Hukum Sengaja Meninggalkan Sholat • Ceramah Ustadz Abdul Somad tentang Kebahagiaan, Inilah Manusia yang Paling Bahagia “Nama yang paling bagus adalah nama yang disandingkan dengan nama Allah. Contoh, Abdullah, Abdul Rohim, Abdul Rahman atau Abdul Somad. Bisa juga pakai nama Nabi, seperti Muhammad, Ahmad, Musa, Yusuf, Ibrahim dan lain-lain,” kata UAS. FUKUOKA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Yunahar Ilyas, Lc MA bersama Sekretaris PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto, MAg melawat ke negeri sakura atas undangan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah PCIM Jepang. Dalam kunjungannya tersebut Yunahar akan mengisi Kajian Gabungan Musim Panas Keluarga Muslim Indonesia Fukuoka Musfuk dan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah PRIM Fukuoka hingga mengisi kajian di Masjid Indonesia Tokyo. Ketika sampai di Fukuoka Yunahar menyampaikan Kultum ba’da Isya Masjid Al-Nour, Fukuoka, Jum’at 20/7. Guru besar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut menyampaikan tentang bagaimana seni mendidik anak. Menurutnya, setiap pasangan yang baru menikah pasti akan diuji dengan belum datangnya seorang anak. Namun setelah anak yang dinantikan hadir, anak ini yang nantinya akan menjadi ujian bagi orangtua. Banyak orang tua yang berharap mempunyai anak shalih shalihah. Namun mereka tidak mengerti bagaimana cara mendidik anak agar shalih shalihah. Ibarat orang dapat melihat rumah namun tidak tahu bagaimana cara menuju kesana. Tantangan bagi orangtua yang tinggal di negara yang sekuler seperti Jepang, anak tidak mendapatkan pendidikan agama. Padahal ada 3 hal yang perlu dilatih dalam diri seorang anak agar seimbang yaitu fisik jasadiyah, akal fikriyah, dan rohani ruhiyah. Sekolah hanya mampu membantu dalam membangun aspek akal fikriyah. Namun aspek ruhiyah menjadi tanggungjawab bagi orangtuanya. Oleh karena itu, perlu mengetahui cara mendidik anak sesuai dengan pendidikan Islam di dalam Al Qur’an. Pertama, mendidik dengan keteladanan. Orangtua harus terdepan menjadi teladan. Jangan hanya menyuruh anak untuk sholat dan baca Al Qur’an. Tetapi orangtualah yang harus memberikan contoh teladan sholat dan baca Al Qur’an sehingga nantinya anak akan mengikuti. Kedua, mendidik dengan kebiasaan. Setelah orangtua memberikan teladan, kini saatnya orangtua membiasakan kebiasaan shalih tadi pada anak. Membiasakan shalat dan baca Al Qur’an yang kemudian bagaimana itu menjadi kebiasaan anak-anak. Ketiga, mendidik dengan nasihat. Jika sudah diberikan teladan dan menjadi kebiasaan, barulah anak diberikan nasihat-nasihat. Jangan terbalik, orangtua memberikan nasehat tapi tidak pernah mencontohkan kepada anaknya. Keempat, mendidik dengan perhatian atau pengawasan. Orang tua perlu meluangkan waktu bersama anak-anaknya. Sehingga orangtua tau aktivitas anaknya baik di dalam rumah maupun diluar rumah. Bagi orangtua yang sibuk tentunya hal ini akan sulit dilakukan. Inilah tantangan orangtua zaman now. Kelima, mendidik dengan hukuman. Setelah diberikan keteladanan, sudah dibiasakan, dan diberikan nasehat tapi anak masih sering melanggar, maka orangtua perlu memberikan hukuman kepada anak. Begitu pula sebaliknya ketika anak berbuat kebaikan, orangtua perlu memberikan reward kepada anak.Adi Suharyanto/Rizq Mendidik anak adalah salah satu kewajiban orangtua yang harus dipenuhi. Dalam agama islam, anak adalah penerus, keturunan atau nasab baca arti nasab dari kedua orangtuanya. Anak juga diartikan sebagai hasil hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan dari suatu ikatan pernikahan yang sesuai dengan fiqih pernikahan . baca syarat-syarat pernikahan dan rukun nikah . Lahirnya anak kedua ini adalah fitrah dan berkah tidak hanya bagi orangtuanya saja melainkan bagi seluruh kelurganya serta memenuhi salah satu tujuan pernikahan dalam islam yakni mendapatkan keturunan untuk membangun rumah tangga yang lengkap. Anak yang lahir tentunya membawa harapan besar bagi kedua orangtuanya dan keluarganya. Setiap keluarga pasti menginginkan anaknya kelak menjadi anak yang baik, berbakti serta sukses di dunia dan di akhirat. Sebagaimana diketahui bahwa karakter anak serta masa depan anak bisa dimulai dengan cara mengajarkan anak atau mendidik anak dengan cara yang benar dan sesuai tuntunan syariat islam. Mendidik anak sepatutnya dilakukan atas dasar agama islam sehingga orangtua penting mengetahui bagaimana melaksanakan pendidikan islam bagi anak dan bagaimana mengajarkan anak di usia dini. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini. Pendidikan Bagi Anak Pendidikan bagi anak amatlah penting karena anak dalam proses perkembangannya akan selalu belajar dan menyerap hal-hal baru yang ia dapatkan dari orangtua dan lingkungannya. Anak berhak memperoleh haknya dalam mendapatkan pendidikan walaupun anak yang didapat dari nikah siri dan diluar nikah baca hukum hamil diluar nikah dan hukum menikah saat hamil, anak tiri baca hak waris anak tiri dan sebagainya tetaplah ia memiliki hak yang sama. Agar dapat membentuk karakter anak yang baik dan sholeh atau sholehah maka orangtua harus menanamkan pendidikan islam sejak dini. Pendidikan islam yang dimaksud adalah pendidikan yang diberikan kepada seseorang atas dasar nilai-nilai dalam agama islam yang terdapat dalam Alqur’an dan hadits. Adapun pendidikan islam yang perlu diajarkan pada anak diantaranya adalah 1. Pendidikan aqidah Pendidikan aqidah adalah pendidikan untuk menanamkan rasa ketauhidan pada anak. Pada masa perkembangannya orangtua akan senantiasa menanamkan bahwa tidak ada Tuhan lain yang patut disembah selain Allah SWT dan menyekutukan Allah SWT adalah suatu dosa aqidah adalah salah satu upaya untuk menanamkan iman dalam diri anak sejak dini. 2. Pendidikan ibadah Pendidikan ibadah pada anak ditanamkan dengan cara mengajarkan anak untuk melaksanakan shalat berjamaah dan shalat tepat waktu serta mengajarkan anak untuk membaca Alqur’an, berpuasa di bulan ramadhan baca puasa ramadhan dan puasa ramadhan dan fadhilahnya , berzakat maupun ibadah lainnya. Orangtua juga memberikan pengertian pada anak tentang pentingnya atau keutamaan ibadah-ibadah yang dilaksanakannya tersebut. 3. Pendidikan akhlak Pendidikan akhlak adalah pendidikan yang menanmkan moral kepada anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, sopan, jujur, bertanggung jawab, ikhlas, serta memiliki sifat sifat mulia lainnya. Memang tidaklah mudah untuk menanamkan pendidikan akhlak dalam waktu singkat namun dengan konsistensi dan kesabaran serta menggunakan beberapa metode, orangtua akan mampu membentuk karakter anak yang mulia tersebut. Metode Mendidik Anak Agar anak dapat tumbuh sesuai dengan yang diinginkan dan dapat menyerap pendidikan yang diberikan dari orangtua maka ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar si anak. Adapun beberapa metode yang dapat digunakan dalam pendidikan agama islam diantaranya adalah 1. Metode pembiasaan diri Metode pembiasan diri atau habituasi adalah cara yang digunakan orangtua untuk membiasakan anaknya melakukan sesuatu misalnya untuk melaksanakan ibadah shalat fardu tepat waktu, berpuasa, belajar membaca Alqur’an pada jam-jam tertentu, berpuasa baca tips mengajar anak berpuasa membaca doa sebelum makan, tidur dan aktifitas lainnya. Dengan membiasakan anak melakukan hal tersebut maka sang anak lama-lama akan terbiasa dan hal tersebut akan menjadi rutinitasnya setiap hati hingga ia dewasa nanti. 2. Metode keteladanan Metode keteladanan dapat dilaukan orangtua dengan memberikan contoh kepada anaknya baik baik dalam pendidikan aqidah, ibadah maupun pendidikan akhlak. Misalnya orangtua dapat mengajari anak shalat dengan mencontohkan gerakannya atau mengajari anak dengan mencontohkan cara pelafalannya. Orangtua juga dapat memberi contoh perbuatan baik misalnya mengajari anaknya untuk melakukan gerakan shalat baca cara mengajari anak sholat, memberi atau bersedekah baca keutamaan bersedekah, bersilaturahmi baca keutamaan menyambung tali silaturahmi dan lain sebagainya. Sebagian besar memori anak dan pelajaran yang didapatnya adalah dengan cara mencontoh atau imitasi dari perilaku orangtua maupun orang-orang disekitarnya termasuk tonotonan di Tv. Oleh karena itu para orangtua wajib mengawasi anak terutama saat menonton TV atau melakukan aktifitas lainnya. 3. Metode pemberian pujian Metode ini cukup efektif dilakukan pada anak terutama jika anak melakukan suatu hal baik. Berikan anak pujian jika ia mampu mengerjakan tugasnya dengan baik serta dapar berperilaku sesuai ajaran orangtuanya tentunya yang sesuai dengan syariat islam. Berikan ia pujian juga jika ia mendapat nilai yang baik di sekolahnya namun jangan sekali-kali menghina atau mencaci sang anak jika ia melakukan kesalahan. Berikan ia nasihat dengan lemah lembut jika anak berbuat kesalahan. 4. Metode pemberian hukuman Jika anak berbuat salah orangtua dapat memberikannya hukuman sebagai suatu bentuk pembelajaran agar ia tidak mengulangi kesalahannya tersebut dimasa yang akan datang. Berikan anak hukuman yang dapat membuatnya sadar akan kesalahannya namun jangan pernah menganiaya anak dengan mencaci atau menganiayanya. Memberikan hukuman atau dalam bahasa arab disebut dengan iqab adalah cara terakhir yang dapat dipilih orangtua bilamana anak sudah tidak mempan dinasehati. 5. Metode ceramah Metode ceramah adalah salah satu metode yang paling banyak dilakukan dalam pendidikan. Rasulullah sendiri mengajarkan islam pada umatnya pertama kali dengan menggunakan metode ceramah. Dengan berceramah, orangtua dapat memberi pelajaran kepada anaknya dan menyampaikan nilai-nilai penting di dalamnya. 6. Metode tanya jawab Anak-anak terutama anak kecil memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mereka senang mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka ketahui. Jika anak bertanya maka orangtua harus menjawabnya dengan jawaban yang baik dan dapat dimengerti oleh sang anak. Cara bertanya jawab ini juga merupakan salah satu cara yang efektif dalam pembelajaran dan termasuk cara yang dianjurkan sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 43 yang berbunyi وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” An nahl 43 7. Metode diskusi Orangtua selayaknya meluangkan waktu untuk anaknya terutama untuk berdiskusi. Untuk mengajarkan anak bersifat adil, jujur dan demokratis maka orangtua dapat meberikan pelajaran kepada anaknya dengan menggunakan metode diskusi atau bermusyawarah. Dengan berdiskusi anak akan dirangsang rasa keingintahuannay dan dituntun untuk dapat memecahkan suatu persoalan. 8. Metode kisah Metode kisah mungkin adalah salah satu cara memberikan pelajaran yang disukai oleh anak,. Pada umumnya anak-anak suka mendengarkan kisah atau dongeng dari orangtuanya. Dengan metode ini, orangtua hendaknya membacakan kisah=kisah suri tauladan yang baik kepada anaknya misalnya kisah tentang Rasul, para sahabat dan para nabi. Dari kisah-kisah keteladan itulah anak akan belajar dan oarntua selayaknya membantu sang anak untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Demikian cara mendidik anak dalam islam yang dapat diketahui khususnya bagi para orangtua. Mendidik anak memang bukan hal yang mudah namun juga bukan tidak mungkin orangtua dapat menanmkan pelajaran dan mendidik anaknya dengan mudah berdasarkan pendidikan dalam agama islam.

Ceramahberjudulkan "Pentingnya Pendidikan dalam Islam" ini disampaikan oleh Ustadz Abu Qatadah sebagai muqaddimah dalam Talkshow bersama Ma'had Ihya As-Sunnah Tasikmalaya, di mana Al-Ustadz adalah mudir / kepala lembaga pendidikan tersebut. Bahasan ilmiah ini disampaikan pada Sabtu pagi, 13 Shafar 1436 / 6 Desember 2014 di Radio Rodja dan Rodja TV. Dan kini, walhamdulillah Anda dapat mendownload rekamannya sekaligus menuai banyak manfaat darinya, bi'idznillah.

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Persis KH Jeje Zaenudin menuliskan salah satu tema khutbah Jumat yang bisa dibacakan oleh khatib. Temanya adalah tentang Pendidikan Islam Bagi Generasi Milenial. Berikut ini teks khutbahnya Ma’asyaral Muslimin Sidang Jumat berganti tahun semakin jauh kita meninggalkan masa kenabian dan semakin dekat kita kepada masa berakhirnya kehidupan semesta. Suka ataupun tidak itulah sunnatullah yang pasti berlaku. Sebagaimana siang dan malam dipergilirkan, zaman datang dan pergi silih berganti, seperti itu pula umat manusia. Generasi demi generasi menusia datang silih berganti untuk berkompetisi memperlihatkan karyanya yang terbaik di muka bumi. Dalam perjuangannya mewujudkan tugas kewajiban sebagai hamba-hamba Allah dan khalifah-khalifahnya di muka bumi ini. Allah telah mengingatkan kepada kita dan semua umat manusia pada umumnya,وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti yang berkuasa sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu daripada kaum Nuh itu. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَكُمْ وَأَرْسَلْنَا السَّمَاءَ عَلَيْهِمْ مِدْرَارًا وَجَعَلْنَا الْأَنْهَارَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قَرْنًا آخَرِينَ الانعام 6“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal generasi itu telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain”Pada ayat di atas Allah informasikan bahwa generasi Kaum Ad adalah generasi baru yang datang menggantikan generasi kaum Nuh yang sebagian besarnya binasa dengan bencana banjir dunia. Allah beri keistimewaan kepada mereka memiliki postur tubuh lebih kuat dari generasi sebelumnya. Dan pada ayat yang kedua Allah peringatkan suatu hukum sejarah sebagai ketetapan sunnatullah tentang timbul tenggelamnya, bangkit dan runtuhnya peradaban suatu generasi umat dan bangsa generasi itu terus berlangsung sampai hari kiamat dan sampai hari ini telah sampai pada masa kita dan generasi yang sedang bersiap mengambil alih dan melanjutkan estafeta perjuangan generai sebelumnya yang sedang berlangsung, mereka inilah yang populer disebut generasi Y atau generai Millenial. Berdasarkan klasifikasi dan kategorisasi yang dikemukakan sebagian pakar teori perbedaan generasi, di mana generasi Y atau generasi Milenial adalah generasi yang lahir pada rentang waktu antara 1981 sampai dengan tahun 2000, maka generasi Y adalah generasi yang paling potensial dari segala aspek. Mereka yang berada antara usia 19 tahun hingga 40 tahun mereka yang sedang menapaki jenjang pendidikan tinggi hingga yang sedang memasuki kemapanan dalam karir. Mereka adalah generasi yang paling menentukan kehidupan agama, umat, dan bangsa di masa yang akan datang. Jika mengacu kepada hasil riset Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik yang diterbitkan pada tahun 2018,tentang Profile Generasi Milenial Indonesia jumlahnya mencapai 33,75 persen dari total penduduk Indonesia yang tahun 2019 ini diperkirakan mencapai angka 265 juta jiwa. Maka nasib bangsa ke depannnya akan sangat ditentukan oleh peran dan kiprah mereka itu yang jumahnya lebih dari sepertiga sebuah keniscayaan dan ketetapan sunnatullah, peralihan generasi dan pergantian kepemimpinan di muka bumi termasuk tema yang sering diungkapkan oleh Al-Quran dengan menggunakan terma istikhlaf, pergantian generasi kepemimpinan, sedang generasi para penggantinya disebut dengan khalifah, khulafa, dan khalaif . Sebagai contoh adalah pernyataan Al Qur’an, وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ [النور 55]“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” An Nur 55 Tetapi yang terpenting diperingatkan oleh Al-Qur’an adalah tentang karakteristik dan kualitas para generasi tersebut. Dimana peralihan generasi dan kepemimpinan tidak selamanya berlangsung linear tetapi seringkali terjadi secara sepiral bahkan regresif. Pada Surat Al A’rof ayat ke 168-169 Al Quran menggambarkan kemunduran yang terjadi pasca peralihan generasi وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الْأَرْضِ أُمَمًا مِنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ .فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَذَا الْأَدْنَى وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِنْ يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِثْلُهُ يَأْخُذُوهُ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ مِيثَاقُ الْكِتَابِ أَنْ لَا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوا مَا فِيهِ وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ “Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk, agar mereka kembali kepada kebenaran” 168 “Maka datanglah sesudah mereka generasi yang jahat yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata "Kami akan diberi ampun." Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu pula, niscaya mereka akan mengambilnya juga. Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?” 169 Secara lebih spesifik disebutkaan oleh Al-Quran pada Surat Maryam ayat 59 bahwa datangnya generasi yang rusak itu adalah generasi yang memilih jalan hawa nafsu dan hedonisme daripada jalan ketaatanفَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti yang jelek yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,” 19 59Ayat-ayat di atas berbicara tentang peralihan generasi yang meyedihkan. Di mana generasi pendatang tidak mampu menjaga warisan kekayaan kemuliaan yang ditinggalkan nenek moyang mereka yang telah dibangun dengan fondasi dan nilai-nilai wahyu yang dibawa para Nabi mereka yang diungkapkan Al-Quran tentang pergantian generasi dan perubahan karakter serta budaya hidup pada umat-umat terdahulu mengandung pelajaran dan peringatan berharga bagi umat Nabi Muhammad yang dipersiapkan sebagai umat terakhir dari perjalanan umat manusia, dimana karakteristik utamanya adalah tidak ada lagi kepemimpinan para Nabi dan Rasul karena sudah diakhiri dengan wafatya terakhir Nabi Muhammad, mereka terlahir untuk mewarisi nilai-nilai agung itu berupa sumber ajarannya yang ditinggalkan kepada mereka, yaitu kitab Allah dan Sunnah Nabinya. “Aku tinggalkan kepada kalian dua pusaka, yang jika kaian pedomani dengan seuat tenaga, niscaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitab Alah dan Sunnah Nabinya”.Di sisi lain Al-Quran juga mengingatkan bahwa generasi demi generasi yang lahir dari rahim Umat Islam ini, senantiasa bercampur di tengah mereka tiga kelompok generasi umat yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda kualitasnya. ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar”. Fathir 32Mengacu kepada uraian para mufassir, bahwa kelompok generasi umat Nabi Muhammad yang zhalimun linafsih atau yang “menganiaya diri sendiri” adalah mereka yang meninggalkan kewajiban dan tanggungjawabnya kepada agama dan umat dan sebaliknya senantiasa melanggar apa yang dilarang kepada mereka. Kelompok generasi pewaris yang muqtashid “pertengahan” atau “biasa-biasa saja” adalah mereka generasi yang merasa cukup puas dengan telah mampu menunaikan apa yang menjadi kewajiban pokok pribadi mereka dan meninggalkan apa yang diharamkan agama kepada mereka, tetapi tidak mempunyai kesadaran dan kepekaan terhadap tanggung jawab kolektif mereka sebagai pemimpin umat. Kesalehan mereka baru sebatas mengamalkan pada yang wajib dan meninggalkan yang haram, tanpa dibarengi kegairahan atas tanggungjawab sosial dan kolektif mereka. Sebagaimana belum peduli menghidupkan kebaikan-kebaikan dan pengorbanan yang bersifat sukarela dan pengabdian. Sedang kelompok generasi ketiga diistilahkan oleh Al-Qur’an dengan sebutan “sabiqun bil kaerat”, yaitu generasi pejuang dan pelopor yang semangatnya adalah berlomba dan berkompetisi dalam kebaikan. Kita tentu semua berharap bahwa peralihan generasi itu berpindah dan berlanjut kepada generasi-generasi yang berkelas “sabiqun bil khaerat”, generasi pelopor bukan pengekor, generasi pejuang bukan pemalas, generai pemenang bukan pecundang, generasi yang mampu berkarya bukan yang hanya bercerita, merekalah yang mendapat jaminan Al-Quran bahwa di tangan generasi seperti itulah kajayaan dan karunia Allah yang besar akan dilimpahkan kepada mereka. Namun keberhasilan dan tidaknya membangun generasi milenial yang berkarakter sabiqun bil khaerat kepada kepada kesungguhan mempersiapkannya, mendidik dan membinanya. Kebangkitan generasi para pejuang dan pemenang tentu adalah dipersiapkan bukan kebetulan. Kita menyadari bahwa generasi Y atau generasi milenial tumbuh dan berkembang dengan tanggung jawab, peluang dan tantangan yang berbeda dan bisa lebih berat dari yang dihadapi kita dan yang sebelumnya. Maka tidak mungkin generasi yang hidup dengan zaman dan tantangan yang berbeda dididik dan dipersiapkan dengan cara dan metode tradisisonal yang sudah ketinggalan yang menonjol dari generasi milaenial adalah penguasaanya terhadap teknologi informasi dan media sosial. Dengan kemudahan belajar dan mendapatkan akses informasi dan pengetahuan dengan caranya sendiri melalui teknologi, Sehingga mereka tidak bisa lagi diajari atau didik dengan cara otoriter dan konvensional. Kemudahan akses informasi sangat membantu mempercepat dan mempermudah transfer berita dan pengetahuan, tetapi pada waktu bersamaan peluang untuk mendapat informasi dan pemahaman keagamaan yang sudah terkontaminasi pemahaman yang destruktif bagi nilai-nilai agama, norma dan moral sosial semakin terbuka lebar. Tidak mengherankan jika kemudian generasi milenial menjadi market yang potensial bagi penyebaran berbagai virus perusak pemikiran, akidah, ideologi, hingga perilaku menyimpang. Dari paham intoleran dan terorisme hingga paham sekuler, liberal, bahkan tugas utama generasi tua adalah bagaimana memberi ruang dan kesempatan pendidikan yang layak, patut, dan sesuai dengan kamajuan , tantangan dan peluang zaman yang mereka bersabda, “Ajaklah manusia berbicara dengan kadar akal mereka”. Ali bin Abu Thalib berkata, “Sampaikanlah kepada manusia apa yang bisa mereka pahami, sudikah kalian Allah dan Rasul-Nya didustakan manusia karena kesalahan penyampaian kalian”. Umar mengatakan, “Didiklah anak-anak kalian, karena sesungguhnya mereka akan menghadapi suatau zaman yang berbeda dengan zaman kalian ini”.Maka dengan demikian, yang dibutuhkan sekarang dan seterusnya adalah dakwah dan pendidikan Islam yang senafas dengan perubahan zaman yang media utamanya adalah teknologi informasi dengan konten-konten yang dibutuh semua kalangan manusia dan terutama dapat menjadi bekal bagi generasi Milenial dalam menunaikan tanggungjawab mereka sebagai generasi pengganti yang siap memberi solusi terhadap berbagai problema kehidupan umat manusia, khususnya dalam membangun kejayaan umat dan bangsa Indonesia yang menjadi cerminan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Kegagalan dakwah dan pendidikan akan berdampak kegagalan mencetak generasi yang siap dan mampu mengemban amanah sejarah sebagai para pewaris risalah nubuwah akhir zaman yang berakibat kehencuran peradaban umat di masa yang akan datang. Kita tentu berlindung dari kemungkinan buruk seperti lii wa lakum bil qur’anil karim wa naf’ani wa iyyakum bima fihi minal ayati wa zikril hakim. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Ayatini menunjukkan kemuliaan orang yang berilmu, yang tidak akan dicapai kecuali dengan pendidikan, ketika masyarakat memiliki pendidikan yang baik maka kehidupannya akan berjalan dengan saling menghargai dan menghormati. أَيُّهَا الحَاضِرُوْن الأحبّاء
Ceramah tatap muka masih jadi cara terpopuler untuk menyampaikan materi ceramah pada audiens yang tertarget. Seorang penceramah tulen tahu apa yang harus mereka sampaikan saat berada di tengah-tengah jamaahnya. Ada banyak contoh ceramah tentang pendidikan yang bisa kamu pelajari untuk membuat ceramah yagn bagus dan berkelas. Ceramah adalah penyampaian materi tentang agama Islam yang disampaikan seorang penceramah atau orang yang ahli agama Islam. Budaya mendengar masih mendominasi metode ceramah yang ada saat ini. Ceramah yang baik disampaikan orlh orang yang berkompeten dan ahli agama. Mereka bukan hanya orang yang belajar agama secara mandiri atau otodidak. Tetapi mereka pernah duduk di hadapan seorang guru yang alim dan paham agama. Kehadiran mereka ke muka bumi ini sebagai khalifah Allah untuk memberikan petunjuk pada para pendengarnya agar mengenak siapa Tuhannya dan bagaiaman mereka menyembahNya. Apa saja contoh ceramah yang baik? Simak pembahasannya dalam artikel ini. Contoh Ceramah Tentang Pendidikan Untuk Menciptakan Generasi Unggul Pendidikan menjadi fondasi penting untuk emnciptkan kemajuan, peradan dan kemakmuran manusia di muka bumi ini. Tanpa pendidikan yang tepat, maka apapun pencapaian manusia tak akan banyak berpengaruh bagi jiwa dan nuraninya kecuali akan menciptakan kegersangan saja. Inilah beberapa contoh pidto tentang pendidikan Contoh Ceramah Tentang Pendidikan Karakter Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hadirin yang berbahagia, sahabat-sahabatku tercinta. Kali ini saya akan menyampaikan materi pidato tentang pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda. Pendidikan karakter mutlak harus diajarkan dalam mendirikan nasional. Mengapa perlu menggalakkan pendidikan karakter? Pendidikan karakter adalah pendidikan tentang moralitas, nilai budi pekerti dan religiusitas. Pentingnya pendidikan karakter berangkat dari pemahaman bahwa manusia adalah makhluk cipta allah yang mulia. Allah menciptakan manusia ke muka bumi ini untuk mengabdi kepada-Nya. Hanya itu. Allah tidak menciptakan manusia hanya untuk bersenang-senang, bergembira dan mengumpulkan harta saja. Lebih dari itu, Allah menciptakan manusia agar menjadi khalifah-Nya di muka bumi. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam al Quran وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ Artinya “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata “Mengapa engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan menyucikan engkau?” Tuhan berfirman “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.” QS. Al baqarah 30. Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah dan pemakmur di muka bumi ini. Jadi, bukan sekedar jadi pelengkap apalagi jadi masalah bagi orang lain. Demikian materi ceramah tetang pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda ini yang bisa penulis sajikan. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Baca juga 5 Ceramah singkat Ramadan yang Menggetarkan Hati Pendengarnya Contoh Ceramah Tentang Pendidikan Budi Pekerti Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hadirin yang berbahagia, sahabat-sahabatku tercinta. Kali ini saya akan menyampaikan materi pidato tentang pentingnya pendidikanbudi pekerti bagi generasi muda. Pendidikan budi pekerti sangat penting bagi generasi muda. Ini untuk mengimbangi pendidikan sekuler yang selama ini hanya fokus mengasah kecerdasan dan menciptakan anak yang pintar dan pandai. Banyak anak yang memiliki kapasitas, cerdas dan pintar tetapi mereka miskin akhlak dan budi pekerti. Padahal, manusia tidak dinilai dari kepintaran dan kecerdasannya saja tetapi mereka juga dinilai dari akhlak, moralitas dan budi pekerti. Ini sesuai dengan adat ketimuran, adat Jawa dan kebiasaan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi akhlak dan moralitas. Sedini mungkin kita perlu mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya akhlak dan budi pekerti. Apa yang mereka miliki tak banyak berguna bagi orang satunya karena mereka pandai dan pintar ilmu pengetahuan umum tetapi mereka tak memiliki akhlak. Contohnya, mereka tak menghormati guru yang lebih tua, lebih berpengalaman dan lebih pandai darinya. Mereka tidak menghargai orang tua yang selama ini membesarkan dan pendidikannya. Semua karakter negatif ini berangkat dari kurangnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan akhlak, moralitas dan budi pekerti. Demikian materi ceramah tetang pentingnya pendidikan budi pekerti bagi generasi muda ini yang bisa penulis sajikan. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Contoh Ceramah Tentang Pendidikan Agama Islam Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hadirin yang berbahagia, sahabat-sahabatku tercinta. Kali ini saya akan menyampaikan materi pidato tentang pentingnya pendidikan agama Islam bagi generasi muda. Menggalakkan pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah yang basisnya masyarakat Islam itu sangat penting. Walaupun sekolah yang kita kelola adalah sekolah negeri, bukan sekolah Islam tetapi kita perlu menekankan pentingnya pendidikan agama Islam. Mengapa? Karena peserta didik yang sadar dengan pendidikan agama Islam yang kuat, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki tingkat kesabaran tinggi, semangat dan antusias dalam belajar. Dan yang pasti, mereka memiliki akhlak dan moralitas di atas rata-rata. Inilah nilai-nilai yang harus kita dengungkan kembali agar generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, bermoral dan berilmu. Prinsip dari pendidikan agama Islam adalah mengenalkan anak tentang siapa Tuhannya. Ketika seseorang telah mengenal siapa Tuhannya, mereka tahu untuk apa mereka hidup di dunia ini. Jika mereka tahu untuk apa hidup di dunia ini, mereka tak akan menyia-nyiakan waktu yang mereka miliki. Sebaliknya, mereka akan memanfaatkan waktu itu sebaik-baiknya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang produktif, punya progresif dan bermanfaat untuk sesama. Ibarat kata, mereka memiliki energi dari dalam untuk bertumbuh, berkembang dan menciptakan keajaibannya sendiri. Mereka menjelma menjadi remaja yang luar biasa. Sekilas, mereka tampak seperti anak-anak remaja tapi hakikatnya, mereka telah dewasa dan matang secara mentalitas. Pengenalan pendidikan agama islam yang tepat tidak akan membuat anak-anak malas terbelakang dan kuper. Sebaliknya, mereka akan menjadi pribadi pribadi yang luar biasa memiliki semangat dan visioner. Mereka tahu untuk apa mereka hidup sehingga mereka memanfaatkan hidup ini sebaik-baiknya untuk mempersiapkan bekal terbaik untuk menghadap Tuhan-nya. Demikian materi ceramah tetang pentingnya pendidikan agama Islam bagi generasi muda ini yang bisa penulis sajikan. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Teks Ceramah Tentang Persoalan Dunia Remaja Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hadirin yang berbahagia, sahabat-sahabatku tercinta. Kali ini saya akan menyampaikan materi pidato tentang persoalan dunia remaja. Banyak orang yang menganggap remaja sebagai problem dan masalah dalam kehidupan masyarakat. Mereka tak menyadari bahwa remaja merupakan generasi penerus di masa yang akan datang. Mau tak mau orang yang saat ini tua punya kiprah di masyarakat, suatu saat mereka akan meninggalkan dunia fana ini. Dan generasi muda inilah yang akan menggantikannya. Bila selama ini generasi muda dianggap terbelakang, tak mau berkembang, maka mereka tak akan siap menghadapi kenyataan dia masa yang akan datang. Maka, tugas orang tua memberikan kesadaran, tanggung jawab dan menguatkan mental mereka. Agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa, berkembang dan mau belajar. Tanpa itu, maka sulit menggerakkan mereka menuju impian dan cita-cita. Karena rata-rata mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Ibarat mesin, mereka adalah mesin yang mogok. Maka tugas orang tua adalah menghidupkan mesinnya sehingga mereka mandiri dan bisa berjalan sendiri. Begitu juga dengan remaja. Orang tua dan guru perlu menyadarkan remaja betapa besar tugas dan tanggung jawab mereka di masa yang akan datang. Kita sering menyampaikan kepada mereka bahwa remaja hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Bila mereka menghayati ini, maka mereka akan memiliki semangat dan antusias untuk belajar. Demikian materi ceramah tetang pentingnya persoalan remaja ini yang bisa penulis sajikan. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Baca juga 5 Contoh Ceramah Pendek yang Mudah Dipaham dan Dihafalkan Penutup Mempelajari contoh ceramah tentang pendidikan penting bagi kamu yang ingin memiliki kemampuan menyampaikan materi ceramah secara tepat. Sehingga ceramah yang kamu sampaikan berkesan dan bermanfaat untuk pendengarnya.
TeksCeramah Agama Islam Tentang Pergaulan Bebas Nurul Fadilah 9+ Contoh Pidato Singkat tentang Pendidikan, Perpisahan, Kesehatan dll Pidato Dibatasi 7 Menit, Mensos: Saya Hanya Butuh 3-4 Menit Saja Berbagi Tentang Islam Kumpulan Ceramah Lengkap - Apps on Google Play Untaian Mutiara Nasihat: Ceramah Lucu Banget - Ustadz Abu Yahya .
RoomPI - Di momen bersama di bulan suci ramadhan biasa ceramah sangatlah diminati. Hal itu sebagai pemupuk diri atau siraman rohani agar keimanan semakin mantap. Berikut teks Ceramah singkat Tentang Pentingnya Pendidikan yang dikutip dari berbagai sumber, cocok untuk dibawakan di momen-momen kebersamaan. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Marilah kita panjatkan segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk dapat berkumpul di tempat yang Insya Allah mulia ini dalam keadaan sehat. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta sampailah kepada kita selaku umatnya. Baca Juga Ceramah Singkat Tentang Sabar, Cocok Utuk di Acara Bukber Seperti apa yang telah kita ketahui bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting, baik untuk kehidupan pribadi ataupun bagi keluarga, bangsa serta Negara. Akan tetapi yang disayangkan adalah tidak semua orang dapat merasakan pendidikan hingga tingkat pendidikan tinggi. Tentunya anda tahu bahwa sebagian kecil saudara kita di daerah terpencil sangat sulit untuk dapat mengakses pendidikan. Pendidikan sangat sulit mereka dapatkan karena keterbatasan ekonomi serta terbatasnya akses yang memadai. Untuk itu bagi kita yang memperoleh kemudahan untuk merasakan pendidikan, manfaatkanlah dengan sebaik mungkin. Baca Juga Teks Ceramah Singkat Tentang Berperilaku Jujur Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menggapai cita-cita. Serta pendidikan juga dapat memutus rantai kemiskinan, sebab kemiskinan kadang erat kaitannya dengan kebodohan. Untuk itu mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan berbangsa dan bernegara, maka marilah kita siapkan pendidikan setinggi mungkin supaya apa yang kita cita-citakan dapat tercapai. Baca Juga Hukum Sengaja Meluangkan Waktu Untuk Menunaikan Ibadah di Bulan Ramadhan Dalam Al Quran juga disebutkan betapa pentingnya pendidikan, di mana Nabi Muhammad SAW saat itu masih dalam zaman Jahiliyah dan belum bisa membaca. Namun dalam wahyu pertamanya Nabi Muhammad SAW diminta oleh malaikat Jibril untuk membaca dengan ditandai turunya wahyu yakni surat Al-Alaq. "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." QS. Al 'Alaq 1-5. Terkini NqDmoK.
  • o56yubmzvv.pages.dev/45
  • o56yubmzvv.pages.dev/9
  • o56yubmzvv.pages.dev/315
  • o56yubmzvv.pages.dev/207
  • o56yubmzvv.pages.dev/356
  • o56yubmzvv.pages.dev/140
  • o56yubmzvv.pages.dev/332
  • o56yubmzvv.pages.dev/163
  • o56yubmzvv.pages.dev/262
  • ceramah tentang pendidikan dalam islam